Kebiasaan menyikat gigi dengan pasta gigi sudah dikenalkan sejak usia dini. Namun, masih banyak orang dewasa yang menganggap remeh pentingnya penggunaan pasta gigi, bahkan ada yang hanya menyikat gigi menggunakan air atau tidak menyikat sama sekali. Padahal, hal ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan.
1. Fungsi Pasta Gigi Lebih dari Sekadar Pembersih
Pasta gigi bukan hanya membersihkan sisa makanan, tapi juga mengandung bahan aktif yang menjaga keseimbangan ekosistem di dalam mulut. Tanpa kandungan seperti fluoride, antibakteri, dan enzim, mulut menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen.
Bakteri ini tidak hanya menyebabkan gigi berlubang, tetapi juga penyakit gusi seperti gingivitis dan periodontitis. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan gigi goyang hingga tanggal.
2. Risiko Penyakit Sistemik
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa infeksi gusi kronis berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit sistemik seperti:
-
Penyakit jantung: Bakteri dari mulut dapat masuk ke aliran darah dan memicu peradangan di pembuluh darah.
-
Diabetes: Penderita diabetes lebih rentan terhadap infeksi gusi, dan sebaliknya, penyakit gusi bisa memperburuk kontrol gula darah.
-
Komplikasi kehamilan: Wanita hamil dengan penyakit gusi berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur atau berat badan rendah.
Semua risiko ini dapat diminimalkan dengan penggunaan pasta gigi yang tepat secara rutin.
3. Dampak Sosial: Bau Mulut dan Rasa Tidak Percaya Diri
Salah satu masalah yang sering muncul akibat malas menyikat gigi atau tidak menggunakan pasta gigi adalah bau mulut. Hal ini bisa memengaruhi hubungan sosial, pekerjaan, bahkan kepercayaan diri seseorang. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa penyebab utama bau mulut bukan dari lambung, melainkan dari kebersihan mulut yang buruk.
4. Anak-anak Juga Bisa Terpengaruh
Anak-anak yang tidak diajarkan pentingnya menggunakan pasta gigi sejak dini akan cenderung tumbuh dengan kebiasaan buruk. Gigi susu yang rusak karena tidak dibersihkan dengan benar bisa berdampak pada struktur dan kesehatan gigi permanen mereka di kemudian hari.
Penting bagi orang tua untuk mengenalkan pasta gigi berfluoride rendah yang aman jika tertelan, serta mengawasi proses menyikat gigi anak setiap hari.
5. Efek Jangka Panjang Lebih Mahal
Menghindari penggunaan pasta gigi karena alasan malas, iritasi ringan, atau ingin menghemat justru akan menimbulkan biaya yang jauh lebih besar di masa depan. Perawatan gigi berlubang, tambalan, hingga pemasangan gigi tiruan bisa menguras kantong dan waktu.